HUJAN

NAME

BRIGITA MERLIN ANDRIANI & YAYAN APRIANSYAH

Jumat, 27 Maret 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam sejarah penggunaan bahasa, tanda baca sangatlah diperlukan dalam memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai maksud dari bacaan. Khususnya dalam penulisan karya ilmiah penggunaan tanda baca haruslah tepat dan benar. Banyak sekali penulis yang kurang memperhatikan penggunaan tanda baca secara benar. Kesalahan inilah yang dapat menimbulkan salah arti ataupun informasi yang didapatkan oleh pembaca. Selain itu, penggunaan tanda baca secara benar sangat dibutuhkan dalam penulisan naskah, karya tulis, dan surat yang berifat resmi dan ilmiah. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, kami akan memberikan penjelasan mengenai penggunaan tanda baca. Dalam tulisan ini, lebih khusus kami menjelaskan mengenai tanda baca titik, koma, titik dua, hubung, petik tunggal, petik ganda, seru dan tanda baca tanya.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja jenis-jenis tanda baca ?
2.      Apa fungsi dari setiap tanda baca tersebut ?
3.      Bagaimana contoh penggunaan tiap-tiap tanda baca ?

C.     TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Menjelaskan jenis-jenis tanda baca.
2.      Menjelaskan fungsi dari setiap tanda baca.
3.      Menjelaskan contoh penggunaan tiap-tiap tanda baca.




D.    MANFAAT PEMBAHASAN
1.      Mengetahui jenis-jenis tanda baca..
2.      Mengetahui fungsi dari setiap tanda baca.
3.      Mengetahui contoh penggunaan tanda baca.






BAB II
PEMBAHASAN
A.    JENIS-JENIS TANDA BACA DAN FUNGSINYA BESERTA CONTOH
1.      TandaTitik ( . )
Fungsi dari tanda titik adalah sebagai berikut :
a.       Tanda titik di gunakan diakhir kalimat yang bukan  pertanyaan atau seruaan.
Contoh : Saya senang membaca buku.
b.      Tanda titik digunakan pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
Contoh : dll.
c.       Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh : Penyiapan Ujian Semester.
d.      Tanda titik digunakan untuk akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Contoh : S.H.
e.       Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, yang menunjukan waktu.
Contoh : 06.15
f.       Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Contoh : 09.20.35
g.      Tanda titik digunakan di antara nama penulisan, judul penulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya
Contoh : Abu, Daud (2006). Ilmu Negara, Jakarta: Bumi Aksara.
h.      Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan dan kelipatanya.
Contoh : Di desa ini terdapat 332.200 jiwa.
i.        Tanda titik tidak digunakan untuk pemisahan bilangan dan ribuan menyatakan halaman, tahun nomor rekening, kode pos.
Contoh : Ia lahir tahun 2001.
j.        Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama unsur.
Contoh : Ditemukan kandungan Hg dalam kosmetik pemutih yang sangat berbahaya.
k.      Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama negara.
Contoh : Besok malam ada pertandingan Ina melawan Jpg.
l.        Tanda titik tidak digunakan untuk satuan ukuran.
Contoh : Ibu membeli 2 kg daging di pasar.
m.    Tanda titik tidak digunakan di belakang :
1)      Alamat pengirim dan tanggal surat
Contoh : Jakarta, 15 September 2013
2)      Nama dan alamat penerima surat
Contoh : Jalan Merpati Putih
n.      Tanda titik tidak digunakan untuk akhir judul atau anak judul.
Contoh : Manusia Setengah Dewa

2.      Tanda Koma ( , )
Fungsi dari tanda adalah sebagai berikut :
a.       Tanda koma digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh : Saya membawa buku, pensil, dan penghapus.
b.      Tanda koma digunkaan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Contoh : Saya bergabung dalam pelatihan bela diri tetapi tidak aktif.
c.       Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh : Karena selalu telat makan, ia menjadi sakit.
d.      Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Contoh : Saya tidak datang kemaren pagi karena hujan turun.
e.       Tanda koma digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
Contoh : Jadi, dia tidak membawa buku.
f.       Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata seperti o, yah, wah, aduh, darikata yang lain yang terdapat dalam kalimat.
Contoh : Wah, bagusnya.
g.      Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh : Kata Raul, “Saya sangat lapar”.
h.      Tanda koma digunakan diantara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh : Magelang, Indonesia.
i.        Tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh : Sanit, Arbi (2002). Sistem Politik Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
j.        Tanda koma digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga atau marga.
Contoh : Ryo Putra Dygta,S.I.
k.      Tanda koma digunakan di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh : Rp 500,00
l.        Tanda koma digunakan untuk keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh : Teman saya, Keyla, cantik sekali.
m.    Tanda koma digunakan untuk menghindari salah baca dibelakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh : Atas bantuan Reni, Alvira mengucapkan terimakasih.
n.      Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Contoh : “Siapa nama adikmu?” tanya Mersa.

3.      Tanda Titik Dua ( : )
Fungsi dari tanda titik dua adalah sebagai berikut :
a.       Tanda titik dua dapat digunakan akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkai atau pemerian.
Contoh : Mata kuliah hari ini adalah : Bahasa Indonesia, Perkembangan Peserta Didik, dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
b.      Tanda titik dua tidak digunakan jika rangkaian atau pemerian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh : Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
c.       Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh :    Ketua              : Leon Andyta Putra
                  Wakil Ketua    : Dwi Sally Putri
d.      Tanda titik dua digunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.
Contoh : Ibu : “ Dina, jangan lupa sarapan dulu! “
e.       Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan nama kota terbit dan perusahaan penerbit dalam daftar pustaka.
Contoh : Samidjo, S.H. (1986). Ilmu Negara, Bandung: Armico.
f.       Tanda titik dua digunakan untuk tahun dan halaman buku jika pengacuan halaman dilakukan pada sistem pengarang-tahun dalam teks.
Contoh : Tempo, I (2000), 34:7
g.      Tanda titik dua digunakan untuk bab dan ayat dalam kitab suci.
Contoh : Surah Yasin : 7

4.      Tanda Petik Tunggal ( ‘ )
Fungsi dari tanda kutip satu adalah sebagai berikut :
a.       Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun dalam petikan lain.
Contoh : “Erfi berkata kepada saya ‘dia akan datang kemari’, seketika saya hendak menjemputnya.” Ujar Sally.
b.      Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh : Feed-back ‘balikkan’

5.      Tanda Petik Ganda ( “ )
Fungsi dari tanda  petik adalah sebagai berikut :
a.       Tanda petik ganda digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya.
Contoh : Sabri berkata, “ Kita kumpul di kelas siang nanti.”
b.      Tanda petik ganda untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh : Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, di suatu tempat.
c.       Tanda petik ganda digunakan untuk istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh : Maja dikenal dengan nama “cutbrai”.

6.      Tanda Hubung ( - )
Fungsi dari tanda hubung adalah sebagai berikut :
a.       Tanda hubung digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur kata ulang.
Contoh : Buku-buku
b.      Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh : p-e-n-g-u-r-u-s
c.       Tanda hubung digunakan untuk merangkai kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Contoh : ke-2
d.      Tanda hubung digunakan untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh : di-charter

7.      Tanda Seru ( ! )
Fungsi dari tanda seru adalah sebagai berikut :
a.       Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah.
Contoh : Jangan berdiri di depan saya !
b.      Tanda seru digunakan untuk ungkapan atau pernyataan yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh : Alangkah indahnya lukisan ini !

8.      Tanda Tanya ( ? )
Fungsi dari tanda tanya adalah sebagai berikut :
a.       Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya.
Contoh : Mengapa kita memerlukan buku ?
b.      Tanda tanya digunakan didalam kurung untuk menyatakan kalimat yang disangsikan kebenarannya.
Contoh : Dua registry dicurigai adalah virus (?)


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi, penggunaan tanda baca secara benar sangatlah dibutuhkan dalam penulisan berbagai karya tulis dan ilmiah supaya para pembaca dapat memperoleh informasi secara benar dan tepat sesuai dengan apa yang disampaikan dalam tulisan. Banyak sekali tanda baca yang dapat digunakan dalam penulisan, delapan diantaranya telah kami jelaskan diatas.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar